Maaf akhir-akhir ini agak jarang posting....... Sempat bingung mau nulis apa sih, tapi akhirnya saya dapat ide setelah perbincangan yang menyenangkan dengan seorang rekan blogger cewek via YM semalam.
Kesibukan saya akhir-akhir ini tidak jauh-jauh dari belajar Academic English, memahami budaya Australia dan bersosialisasi dengan rekan-rekan penerima beasiswa Australia lainnya plus mengerjakan tugas writing yang ternyata tak sesederhana yang saya perkirakan. Sebulan lagi, Insya Allah, saya akan ke Australia dan membuka bab baru kehidupan saya.... yakni: menjadi mahasiswa (lagi). Kemarin, sebuah surel terselip di kotak masuk gmail ku berisi surat penawaran Master Course dari Universitas Melbourne , yang memang menjadi pilihan pertamaku. *saatnya bernafas lega karena beberapa teman ada yang belum mendapatkan surat penerimaan dari universitas yang mereka inginkan* Yeah, one step closer. There are a lot to learn and a lot to catch up. However, it is still long way to go. Semoga semuanya dimudahkan. Amiin.
Oh iya, ada sedikit cerita lucu saat penerima Australian Development Scholarship diumumkan online di website ini. Saat saya melihat nomor pendaftaran saya tercantum dengan sempurna di list ADS awardee, yang pertama saya lakukan tentunya menelpon Mama. Dan berikut percakapannya.
Mama : Halo...............
Saya : Assalaikum Mama
Mama : Wa Alaikum Salam.
Saya : Ma, Alhamdulillah saya dapat beasiswanya. Ini baru keluar pengumumannya......
Mama : Oh yah? ( Jeda sebentar) Eh gimana, kamu sudah jemput om mu belum di bandara?
Saya : Bentar sore, Ma. Abis pulang kantor...... (Heran, kok Mama gak bereaksi yah tentang berita beasiswa itu)
Mama : Iyah, jangan sampe lupa yah jemput om.......
Saya : Iya ma, Insya Allah. Abis ngantor langsung ke bandara kok
Mama : Iyah, jangan sampe lupa yah jemput om.......
Saya : Iya ma, Insya Allah. Abis ngantor langsung ke bandara kok
Mama : Eh tadi Cipu bilang apa sih..... tadi ngomong beasiswa yah........ emang udah ada pengumumannya yah?
Saya : Iya Ma.... Cipu dapet beasiswa yang ke Australia..... (jyaaaah, Mama baru ngeh)
Mama : ALHAMDULILLAAAAAH, kapan berangkatnya?
dan percakapan pun akhirnya ngalor ngidul tentang gosip keluarga, kejadian kejadian di sekitar rumah dan berita-berita lokal yang terjadi di kampung halaman.
Me and my complete family
Setelah nelpon Mama, saya melanjutkan kabar gembira ini ke Kakak......
Kakak : Halo...... (dengan suara pelan)
Saya : Halo, sibuk yah.......
Kakak : Iya lagi meeting, ntar aja yah... (siap siap mengakhiri percakapan)
Saya : Cuman mau bilang, saya dapat beasiswa yang ke Australia.... (siap-siap menutup perbincangan)
Kakak : HAH? KAMU DAPAT BEASISWANYA... WAAAAAAAAHHHHHHH ADIKKU DAPAT BEASISWA NYA... ALHAMDULILLAAAHHH (kali ini suara kakak naik dua oktaf)......
Beberapa kali hamdalah terucap. Bagi saya sambutan Mama dan Kakak sudah cukup melengkapi kebahagiaan hari itu. Saya menutup percakapan di tengah histeria kakak di ruang meeting. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan meeting kakak selanjutnya, namun suaranya tadi sudah pasti menarik perhatian semua orang yang ada di ruangan meeting itu. Hehehehehe.
Setelah itu, mulai banyak yang berkonsultasi apa tips-tips dapat beasiswa. Terus terang, saya sendiri pernah memiliki pertanyaan yang sama. Saya pernah menunda mendaftar beasiswa selama dua tahun karena kurang yakin dengan kemampuan sendiri. Merasa kurang percaya diri untuk mendaftar. Yup, it takes me two years to think that I have to stop procrastinating. Akhirnya saya dapat jawaban ampuh untuk rekan-rekan yang merasa kurang pede untuk melamar beasiswa. Kalo mau dapat beasiswa, jawaban paling ampuh adalah
Give it a SHOT. (Artinya: D A F T A R ! ! !)
Saya menemui banyak rekan yang berbakat dan cerdas, mereka sangat menginginkan beasiswa namun tak kunjung mendapatkannya karena mereka melakukan sebuah kesalahan mutlak: TIDAK MENDAFTAR. Mereka mengetahui info beasiswa dan kapan deadlinenya, tapi mereka cuma sebatas mengetahuinya, tanpa tergerak untuk mengisi aplikasi dan melengkapi persyaratannya. Kalo sikap ini terus dipertahankan, saya yakin sampai mati pun tidak akan bisa dapat beasiswa.
Saatnya bergerak kawan, terlalu banyak kesempatan di sekitar kita yang sayang dilewatkan. Saya sendiri menyesal telah menyia-nyiakan waktu dua tahun tidak melakukan apa-apa karena terkungkung oleh perasaan kurang percaya diri yang saya ciptakan sendiri. It is the time to think that you are not ordinary, you are even extra-ordinary. It is the time to start applying, start moving .... don't stay static.
Semoga bermanfaat.
Beri Komentar Tutup comment