Memorable Rotarua

Setelah puas berkayak ria di Caramandel Peninsula, tepatnya di Hahei Beach, perjalanan dilanjutkan ke arah selatan. Pengennya sih langsung tiba di Rotarua namun apa daya hari sudah hamper gelap, dan diputuskan untuk menginap di daerah bernama Paparoa dekat Mt. Manguni (Postingan tentang alternative penginapan murah di New Zealand akan disajikan terpisah, promosi nih ye).


Keesokan paginya setelah mandi dan gosok gigi tak lupa cuci piring dan sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke arah selatan menuju Rotarua. 15 menit sebelum mencapai Rotarua, kami singgah sejenak di Rafting Rat melihat paket rafting yang mereka tawarkan. Kami sangat tertarik dengan paket rafting Kaitaki River, yang katanya grade nya 5. Konon, semakin tinggi gradenya semakin bahaya lintasannya. Kami berlimapun memutuskan mengikuti paket rafting Kaitaki River.


Setelah urusan administrasi selesai, kami bersama beberapa rombongan mulai mengenakan baju yang disiapkan Rafting Rat dan segera menuju ke TKP. Rafting pun dimulai. Bersama seorang instruktur kami diajarkan basic rafting dan mulai mengayuh di arus pelan. Lama kelamaan, arus nya makin kencang, dan terasa makin seru. Kelompok kami mulai mahir melakukan manuver di air terjun kecil. Semakin lama air terjunnya makin tinggi, yang berarti semakin tinggi pula kemungkinan perahunya terbalik. Kami makin excited saat perahu karetnya akan melalui air terjun setinggi hampir 5 meter. Dan pemirsa....................... Berhasil...... Tantangannya berhasil kami lalui. Ah lebay hehe.



Tantangan semeter... ah cemen



5 meter waterfall 
Puas berbasah basah seluruh tubuh di Kaitaki River, 15 menit kemudian kami pun sampai di Rotarua. Tak ada yang istimewa sebenarnya dari bentuk kota ini. Sepintas nampak seperti kota lainnya. Namun, setelah menjelajahi kota ini kami baru tahu pesona apa yang Rotarua tawarkan. Rotarua sejatinya terkenal dengan pemandian air panasnya, bahkan di tengah kota terdapat Rotarua Aquatic Centre yang berisi beberapa sumur belerang mendidih. Saat memasuki wilayah ini, otomatis bau belerang langsung menyengat. Awalnya gak biasa sih, tapi lama kelamaan akhirnya terbiasa juga, anggap saja nyium kentut sendiri. Uppssss.



Salah satu sumur lumpur di Rotarua
Hari berikutnya, kami pun berpencar untuk menjelajahi Rotarua. Saya memilih mengunjungi kampong Hobit a.k.a Hobbiton. Sedang teman-teman yang lain memilih menikmati Rotarua dengan bermain Gondola dan Luge. Jam 9 tepat, bus khusus tur Hobbiton datang menjemput. Selang sejam kemudian, saya tiba di kampungnya mas Frodo Baggins. Cipu Baggins pun mulai menjelajahi kampung Hobbit. Dengan biaya yang saya keluarjan, saya tak merasa bahwa apa yang saya peroleh di Hobbiton pantas. Pada dasarnya Hobbiton hanyalah sebagian kecil dari tempat shooting LOTR tapi kok harga masuknya tinggi banget yah. Saya yang semula memiliki ekspektasi banyak tentang Hobbiton jadi sedikit KUCIWA. Ah ini karena ulah mas Peter Jackcon nih, sang sutradara LOTR yang mempatenkan semua hal yang berkaitan dengan LOTR di New Zealand. Kekecewaan saya pun bertambah karena ternyata sebelum memasuki kampung Hobbit, para pengunjung diminta menandatangani pernyataan tidak akan menyebarluaskan foto-foto Hobbiton ke teman, kerabat dst baik via email, facebook, twitter dan social network lainnya. Jyaaah takut banget sih Hobbitonnya gak laku. Dan acaranya makin garing saat acara mengunjungi Hobbiton ini disandingkan dengan acara mencukur bulu domba. Jaka Sembung Bawa Goblok, Ga Nyambug GOLOK!!!!.



terpaksa cuman bisa majang yang ini, sigh 


Hak cipta sih hak cipta, tapi jangan sampe mahal tapi gak mutu gini dong. Semoga dengan membaca berita ini, Rossa dan Exort gak jadi bimoli (bibir monyong lima senti) karena manyun.


Kekecewaan saya sedikit terobati saat diajak teman-teman ke Agrodome. Agrodome merupakan wahana bagi mereka yang menyukai tantangan. Wahana yang tersedia pun beraneka macam, mulai dari Bungy, Swoop (diikat berpasangan dan dilepas dari ketinggian 50 meter), Free Falling (merasakan bagaimana rasanya terbang dengan tiupan kipas angin raksasa), sepeda monorail, dan agrojet (naik perahu jet di sungai buatan). Saya yang tak terlalu suka ketinggian, lebih memilih main free falling. Rekan saya, Gombrang dan Irma nekat bermain Shwoop, Bravo deh buat keberanian mereka. Saya mending jaga tas aja dibandingkan ikutan main bungy jumping dan swoop.





Semua lemak di muka ikutan terbang hehehehe 





Yeaaah I'm flying..... 
Setelah semua kegiatan ini selesai, kami pun pamit pada Rotarua. Saatnye menuju ibukota New Zealand yang bernama Wellington. Tunggu kisah selanjutnya yah
Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments

Search This Blog

Powered by Blogger.