Wahana Ramah Anak nan Irit di Singapura


Mengunjungi Singapura setelah libur Idul Fitri adalah keputusan saya dan istri, setelah melihat mahalnya tiket domestik untuk mudik.  Toh sejak Kei lahir, kami memang tidak memilih mudik saat libur Idul Fitri, melainkan mudiknya pas lebaran kurban, alasannya lebih karena pertimbangan tiket yang biasanya lebih murah serta suasana mudik Idul Adha yang lebih santai. Jadi, alih-alih mudik lebaran kami memutuskan untuk memanfaatkan beberapa hari cuti kami untuk mengunjungi Singapura, cocok lah untuk meresmikan passport nya Kei yang baru jadi.








Membawa anak usia 2 tahun tentunya memberi cerita tersendiri dalam trip keluarga kami. Dan sebagai orang tua ekonomis, kami tentunya memegang prinsip untuk menyenangkan hati buah hati kami dengan budget yang ekonomis pula (ini Daddy nya Kei yang sok irit, hahaha). Untungnya, wahana anak-anak di Singapura ternyata bukanlah melulu tentang Universal, SEA Aquarium atau Singapore Zoo saja. Saya dan istri malah menemukan beberapa tempat yang malah bisa jadi alternatif murah meriah bagi orang tua yang berkeinginan untuk membawa anak jalan-jalan di Singapura. Tentunya, untuk commuting, kami mengandalkan kombinasi MRT dan bus publik di Singapura, dan sesekali Grab Car/Go-Car saat kepepet.  






Admiralty Park 



Akses: MRT jalur North South (NS) dan turun di Stasiun MRT Woodlands, setelah itu: 



  • Naik bus 903, turun di Marsailing Rd-Blk 18, dan berjalan sekitar 500 meter ke Admiralty Park, atau 

  • Grab Car/Go-Car dari Stasiun MRT Woodlands 


Biaya Masuk: Gratis 😎









Pilihan kami untuk mengunjungi Admiralty Park ternyata tidak salah. Memasuki fasilitas umum ini, Kei yang hidungnya lagi meler dan nampak bosen, langsung minta untuk keluar dari stroller, lalu berlari menuju berbagai jenis perosotan yang ditawarkan oleh taman ini. Admiralty Park memang dikenal sebagai taman dengan jumlah perosotan terbanyak di Singapura. Jenis perosotannya pun sangat beragam, mulai dari perosotan anak hingga perosotan untuk orang dewasa (yang masa kecilnya kurang bahagia macam saya). 





26 slides and free







Play till drop 







Efek Admiralty Park: langsung cari susu








Selain perosotan anak, tempat bermain di taman ini juga dikombinasikan dengan berbagai wahana panjat memanjat yang saya yakin akan sangat bermanfaat untuk membuat anak anda lelah dan tidur cepat saat tiba di rumah (si Kei malah belum sampai rumah sudah ketiduran di MRT atau bus). Saya sendiri mencoba beberapa jenis perosotan karena ajakan si Kei. Malah, sempat mencoba perosotan yang paling tinggi, dan walhasil saya stuck di tengah-tengah, pertanda diet selama Ramadhan belum begitu menunjukkan hasil. Intinya, Admiralty Park adalah tempat wisata gratis yang sangat direkomendasikan untuk anak-anak yang ingin bermain dengan puas dan untuk orang tua yang mendambakan wahana gratis, atau yang masa kecilnya kurang piknik.  









My Tree House at National Library 




Akses




  • Naik MRT turun di Stasiun MRT Bugis atau City Hall 

  • Bus 145, 197, 32, 51, 63, 7, 80, 175, 851, 61





Biaya Masuk: Gratis 😎





My tree house terletak di lantai basemen Singapore National Library yang beralamat di Victoria World. My Tree House sendiri adalah perpustakaan ramah lingkungan pertama di dunia. Kok bisa perpustakaannya ramah lingkungan? Perpustakaan ini dibangun dengan menggunakan material ramah lingkungan dan daur ulang, pencahayaannya menggunakan lampu LED (yang sudah pasti irit listrik), cat yang digunakan memiliki VOC (senyawa organik mudah menguap) yang rendah sehingga udara dalam ruangan lebih sehat dan segar, rak-rak buku dibuat dari bahan-bahan daur ulang, serta ornamen ruangan yang memanfaatkan ulang limbah sekitar. My Tree House memang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan literasi anak-anak tentang lingkungan, mungkin dengan harapan kalau sudah besar setidaknya buang sampahnya jangan di selokan abis itu ngamuk-ngamuk sendiri kalau kena banjir kali ya. 




Suasana My Tree House






My tree house, dengan hiasan daun yang terbuat dari lebih dari 3000 limbah botol plastik, salah satu tempat baca favorit anak-anak 






Tempat membaca, menggambar, kerja PR, atau tempat ngaso orang tua 







Kei tertegun di depan salah satu e-reading kiosk





Selain desain yang ramah lingkungan, pilihan buku-buku yang tersedia di perpustakaan ini juga banyak yang bertema lingkungan dan keberlanjutan.  Beberapa sudut juga menampilkan layar sentuh bagi anak-anak yang ingin menikmati bacaan-bacaan elektronik (e-reading) yang interaktif. Tempat ini menyediakan ruang baca yang menyenangkan, tidak hanya di rumah pohon yang terletak di tengah-tengah fasilitas ini, tapi juga di beberapa sudut ruangan. Kei yang baru pertama kali masuk perpustakaan langsung semangat mengitari tempat ini, berkenalan dengan kakak-kakak yang lagi membaca dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang masih Iqro' 1, serta menggoda kakak-kakak cewek yang lagi khusyu menikmati e-reading. Saat diajak pulang, Kei enggan, nampaknya pengen nginap. Alamak...... 





Singapore Botanic Garden 



Akses










  • Naik MRT turun di Stasiun MRT Botanic Garden  

  • Bus 145, 197, 32, 51, 63, 7, 80, 175, 851, 61



Biaya Masuk: Gratis 😎





Singapore Botanic Garden tentunya masuk dalam list saya dan istri. Mengapa? Singapore Botanic Garden adalah kebun raya pertama dan satu-satunya kebun raya tropis di dunia yang menjadi UNESCO's World Heritage List. Singapore Botanic Gardens ternyata tak hanya memiliki koleksi pohon yang cukup banyak, namun juga memiliki sejarah penelitian sawit dan karet yang menjadi komoditas ekonomi andalan di Asia Tenggara. Lokasinya yang terletak di jantung Kota Singapura, sangat mudah diakses dari berbagai penjuru Singapura. Kebun raya yang telah berdiri selama lebih dari 160 tahun ini memadukan pesona flora, lansekap buatan dan fasilitas umum dengan sangat apik. Pengunjung yang masuk ke tempat ini pasti merasa sangat nyaman dengan pergantian tema dari satu tempat ke tempat lain. 




Oase di tengah kota






A family portrait with the lush greenery as the background






Morning stroll






Bermain di ketinggian sekitar 10 meter dari permukaan tanah 





Sejak memasuki Botanic Garden, Kei sudah tak nyaman duduk di strollernya, tak sabar nampaknya untuk menjelajahi tempat ini. Kei dengan puas berlarian kesana kemari, menguntit kupu-kupu, bermain di air mancur, mengejar burung merpati atau sekadar menikmari air terjun buatan yang tersedia di tempat ini. Learning Forest adalah salah satu icon tempat ini yang juga layak ditelusuri, terlebih dengan adanya jalur pejalan kaki yang ditinggikan serta jejaring tali di ketinggian sebagai wahana bermain pengunjung. Pecinta anggrek juga tentunya akan sangat senang ke tempat ini, karena salah satu icon yang juga banyak menarik pengunjung adalah National Orchid Garden. Bagi para penggemar the Crazy Rich Asia, konon Tyersall Park yang menjadi kediaman the Young families menggunakan kawasan ini sebagai latar cerita. Saya yang juga sempat jogging pagi di daerah ini sempat celingukan mencari sih, kali aja ketemu  Rachel Chu atau Astrid, atau malah ketemu Amma dan dijadikan anak adopsi dan dapat warisan. Sayang, saya tak kunjung menemukan istana mereka. 





Merlion Park 






Akses: Turun di Stasiun MRT Raffles Place 


Biaya Masuk: Gratis 😎





Sebagai Singapore First Timer, rasanya tak elok jika kita tak mengajak Kei bertawaf ke icon kota Singapura yang saya yakin teman-teman yang pernah ke Singapura pasti punya foto di tempat ini. Yap, anda benar, tak lain dan tak bukan the famous Merlion Park. Tempat ikonik ini memang menjadi fardhu ain bagi para turis yang pertama kali ke Singapura. Tujuannya apalagi kalau bukan berfoto dengan latar belakang patung singa dan air mancurnya. Patung Singa dengan tubuh ikan yang menjadi ikon Singapura ini ternyata memiliki sejarah. Singapura yang dijuluki sebagai the Lion City atau Kota Singa ini dulunya adalah kampung nelayan. Makanya, kepala patung melambangkan Kota Singa dan bagian bawah patung melambangkan sejarah Singapura yang dulunya adalah kampung nelayan. 




Mandatory Pic: DONE






"That's the airplane", kata Kei. Yeah it looks like one, Kiddo. 






Mommy dorong stroller, Daddy ambil gambar 





Yang membuat Merlion Park semakin nyaman untuk dikunjungi adalah karena adanya jembatan yang menghubungkan Esplanade dengan Merlion Park. Sembari berjalan dari arah Esplanade menuju ke Patung Singa, pengunjung dapat melakukan swafoto dengan berlatar gedung perkantoran kota Singapura, Merlion Park dan Marina Bay Sands. Kei sangat menikmati berlari-lari di sepanjang jembatan yang menghubungkan Esplanade dengan Merlion Park. Klimaksnya adalah saat Kei menunjuk ke puncak Marina Bay Sands sambil berteriak "that's the Airplane".  





Cool De Sac at Suntec 






Akses: Turun di Stasiun MRT Raffles Place 


Biaya Masuk: SGD 12.80 😊





Kunjungan kami ke Cool De Sac sebenarnya tak direncanakan. Kami tadinya ingin berkunjung ke Gardens by the Bay, namun apa daya hujan turun terus menerus sehingga kami harus mencari alternatif tempat bermain lain agar Kei bisa berlari-lari sepuasnya. Cool De Sac yang terletak di Suntec City dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari Merlion Park. Seperti playground anak pada umumnya, Cool De Sac menyediakan fasilitas perosotan, mandi bola, tree house dan beberapa fasilitas bermain lainnya. Yang mungkin menjadi nilai plus adalah wahananya cukup luas untuk ukuran playground di mall, serta pembagian wahana bermain menurut umur anak-anak. 




Karena hujan, kami terdesak ke Cool De Sac






Area bermain yang luas






Mandatory facility 






Tempat bermain anak di bawah 3 tahun 





Kei yang tadinya sudah rewel mau lepas stroller, langsung ready to mingle saat masuk ke kawasan Cool De Sac. Mandi bola menjadi favoritnya, dan sempat bermain dengan beberapa anak di sana sembari sesekali bercakap dalam bahasa Inggris yang baik dan Bugis hehehe. Menurut saya sih, fasilitas disini cukup lumayan untuk membuat anak betah bergerak selama beberapa jam. Kekurangannya mungkin yah karena harus bayar itu (hahaha iyalah, lokasinya di mall, mana ada gratisan). 







Aunty Icha's Playground






Akses: Limited Access 


Biaya Masuk: N.A. 😏





Selama di Singapura, kami menginap di rumah Icha, teman saya dari zaman kuliah yang memang bertugas di Singapura (Profil Icha bisa dilihat disini. Tempat Icha kebetulan berada satu kompleks dengan kantornya, serta memiliki fasilitas playground yang cukup memadai untuk kebutuhan Kei. Jadilah tiap bangun dan sehabis mandi sore, Kei pasti minta main di playground kompleks Tante Icha. Kei sangat menggemari perosotan di playground ini. Alih-alih menggunakan tangga, Kei malah selalu memilih naik ke puncak perosotan lewat perosotannya, dan sangat menikmati sensasi saat dia terpeleset dan tertarik turun (ini kok out of the box banget sih Kei). 




Aunty Icha and Uncle Holan, our lovely hosts






Wish to have one at home





Adanya playground ini juga bisa menjadi penghibur saat kami harus tertahan di rumah karena cuaca kurang menentu. Lumayan lah Kei bisa memiliki taman untuk bermain sepuasnya dan tidak rebutan dengan anak lain.  





Tempat rekomendasi lain yang tak sempat dikunjungi



Kedatangan kami di Singapura memang bertepatan dengan dampak La Nina yang sedang melanda Singapura dan sekitarnya, sehingga panas dan hujan datang silih berganti. Faktor cuaca ini lah yang menyebabkan kami tidak bisa mengunjungi semua tempat-tempat berbudget rendah lain di Singapura, selain kondisi Kei yang meler terus karena cuaca. Berikut beberapa referensi lokasi gratisan lain serta link untuk informasi lebih lanjut: 



  1. Far East Organization Children's Garden 

  2. Seletar Aerospace Park 

  3. Air Force Museum

  4. Artground 



Referensi tambahan tentang tempat-tempat ramah anak juga bisa dipantau disini 






Teman-teman yang pernah ke Singapura, ada referensi lain kah? Silahkan ditambahkan di kolom komentar. Terima kasih 

Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments

Search This Blog

Powered by Blogger.