Sejak kuliah di Australia, saya jarang belanja baju, tas, sepatu apalagi gadget. Saya merasa bahwa persediaan baju saya cukup, netbook kecil saya masih lumayan mumpuni, kamera non-DSLR saya juga masih bagus sebagai teman saat traveling. So, why bother buying stuff if I don't need them?.
Sampai suatu ketika, netbook biru mungil saya mulai ngadat dan kadang berulah. Tiga kali ketikan saya hilang (yang sebagian besar kesalahan saya karena saya lupa men-save), yang membuat saya harus mengulang kembali tugas kampus. Bukan hanya itu, si netbook ternyata juga mulai ngadat saat membuka file excel yang besar sementara salah satu mata kuliah saya membutuhkan komputer dengan kemampuan itu. Awalnya, saya anteng saja karena saya toh masih bisa mengandalkan komputer kampus. Sayangnya, komputer kampus pun tak seindah yang saya bayangkan, performanya 11-12 dengan netbook saya. Selain itu, kadang susah mendapatkan komputer kampus apalagi di saat-saat sibuk (10 am - 4 pm) karena membludaknya antusiasme mahasiswa menggunakan laptop kampus, cieeeehhhh kesannya mahasiswa kampus ku rajin amat yah.
Pencarian laptop pun dimulai. Saya mulai berkunjung ke ebay dan situs belanja online lainnya, melihat-lihat spesifikasi laptop dan harganya. Hmmmm, laptop yang saya inginkan mahal nya tak karuan. Saya juga mulai merambah website-website khusus secondhand, salah satunya adalah gumtree. Keuntungan gumtree adalah penjualan barang bekasnya dilakukan per area, jadi kalau saya di Melbourne maka saya bisa membuka gumtree khusus untuk wilayah Melbourne. Keuntungan nya adalah calon pembeli tidak harus memiliki akun gumtree untuk bertransaksi. Metodenya: biasanya calon pembeli menghubungi email empunya barang dan janjian ketemu di suatu tempat untuk inspeksi. Kalau cocok, sang calon pembeli bisa langsung transaksi. Tapi, kalau tidak suka, si calon pembeli tidak harus membeli.
Mata saya langsung tertuju pada sebuah iklan yang menawarkan macbook pro 13" yang masih baru (7 bulan), masih garansi dan harganya 40% lebih murah dari harga baru. Softwarenya lengkap dan kapasitasnya sudah di-upgrade. Setelah berkonsultasi dengan teman saya yang kuliah IT, saya jadi niat membeli macbook yang ditawarkan karena katanya dengan harga segitu spesifikasinya sangat bagus.
![]() |
happy face with my mac |
Well, saya pun meng-email yang punya macbook via gumtree. Saya memeriksa ulang grammar dan isi email saya sebelum dikirim, maklum menulis email dalam bahasa Inggris bukan keahlian saya. Email berbalas, ternyata yang punya macbook tinggal dekat dari tempat saya, cuman berjarak sekitar 300 m. Ah pucuk dicinta ulam pun tiba. Saya mengkonfirmasi jadwal ketemuan dengan dia via email yang harus berulang-ulang saya cek grammarnya biar yang baca nanti ngerti. Kami sepakat ketemuan dan ternyata yang mau jual macbook nya adalah cewek INDONESIA. Jyaaaah, tau gitu ga perlu susah-susah saya utak atik grammar saat nulis email. Alasan dia sederhana, dia mau jual macbook nya karena terlalu berat dan dia mau beralih ke macbook air. Hmmmm fair enough, saya periksa barangnya sejenak dan tak memakan waktu lama bagi saya untuk memutuskan bahwa macbook itu harus menjadi milik saya. Dan, macbook pun berpindah tangan. Dan macbook impian pun di tangan. Teman Vietnam saya sampai iri karena dia baru membeli Macbook Pro yang baru dengan spesifikasi sama dengan harga AUD 1600 sedang saya cuman membeli nya dibawah AUD 900. Nice deal, right? (sambil senyum jumawa).
![]() |
murah meriah tak-mencret |
Petualangan belanja saya berlanjut saat saya butuh alat perekam video yang praktis untuk proyek lingkungan yang akan saya lakukan di Indonesia. Iseng-iseng saya buka gumtree untuk melihat camcorder, pilihan saya jatuh ke sebuah camcorder toshiba camileo yang harganya setengah harga aslinya. Saya segera menghubungi yang punya barang dan langsung memutuskan untuk inspeksi barang di rumahnya. Saya selalu menanyakan alasan penjualan sebuah barang sebelum membeli. Toshiba camileo ini dijual karena barang ini adalah wedding gift, sedangkan si empunya barang sudah memiliki alat perekam yang lebih canggih. Camcorder pun berpindah tangan. Another good deal, isn't it?
![]() |
kapasitas 23 L, muat buat buka warung |
Bawaan saya ke kampus menjadi semakin banyak: laptop, buku, charger-charger, lunch box (kadang-kadang), cemilan, buah dan alat tulis. Huaaaaa kayak mau buka warung yah... banyakan bawa makanannya daripada bahan buat belajar. Tas yang sekarang saya miliki kurang lapang untuk menampung keperluan buka warung saya di kampus. Jadi kadang saya ke kampus harus pake tas model backpack plus satu tas jinjing. Membawa dua tas ke kampus sangat mengganggu karena saya selalu bersepeda ke kampus. Saya kembali mencurahkan uneg-uneg ke gumtree. Pilihan jatuh ke tas crumpler merah yang harga aslinya 265 AUD. Lucunya, yang punya tas ini lagi-lagi berjarak dekat dengan rumah saya. Ah.... ini pertanda lagi nih hehehe. Tak butuh lama saya bertransaksi (maksudnya saya keukeuh minta harganya diturunin), saya mendapatkan harga yang cukup murah untuk tas yang jarang dipake ini, cuman sepertiga dari harga aslinya. Saat saya melihat tasnya, nampak bahwa tasnya jarang digunakan. Saya juga yakin tasnya bakal kuat dan muat menampung perlengkapan warung saya ke kampus. Alasan dia menjual tasnya adalah tas nya kegedean. Mungkin karena dia cewek kali yah, makanya kurang begitu nyaman sama tas gede. Well another cheap bargain from a secondhand website.
Di kampus, teman-teman menjuluki saya Mr. Gumtree karena saya beli barang-barang ini via gumtree. Sempat mendapat kritik juga dari mereka bahwa saya harus belajar mengontrol nafsu belanja. Saya merasa bersalah sih belanja tiga barang ini dalam kurun waktu yang berdekatan. Teman-teman saya ada benarnya. Mungkin saya harus mengurangi petualangan gumtree saya. Tapi sekali lagi, alat ukurnya adalah "need" (kebutuhan), bukan "want" (keinginan). Dari perspektif lingkungan juga belanja di gumtree jauh lebih ramah lingkungan, karena kita melakukan transaksi langsung. Beda dengan belanja di ebay, amazon dan sejenisnya, yang pengiriman barangnya ke seluruh dunia jelas-jelas berdampak emisi yang besar terhadap gas rumah kaca di atmosfer.
Sekian cerita guilty pleasure kali ini.... Jangan kalap belanja seperti saya yah, hahahah.
Video pertama, edited using iMovie (cam nya masih goyang-goyang) hehehe
Beri Komentar Tutup comment