Manly Scenic Walk - trend jogging ala bule kere


Banyak yang beranggapan bahwa Sydney itu adalah ibukota Australia, mungkin dari sekian kota yang ada di Australia, Sydney lah yang paling banyak disebut orang. Sydney memang kota terbesar di negeri kangguru sekaligus kota terpadat. Tapi, sebenarnya ibukota Australia adalah di Canberra, yang berjarak 96 jam ngesot dari Sydney (baca: 2 jam naik bus). Saya sudah sempat berkunjung tahun lalu ke kota ini, namun kali ini saya kedatangan tamu dari Indonesia yang berniat menyambangi Sydney, saya dengan senang hati menemani. 








Adalah Mila Said, mantan teman kantor sekaligus travel buddy dan teman wisata kuliner yang menjadi tamu saya kali ini. Setelah puas menikmati hangatnya kota Melbourne, Mila melanjutkan langkahnya ke Sydney. Saya tanpa diminta ikut menemani Mila ke Sydney, sekalian sedikit menyegarkan otak. Setelah menempuh perjalanan selama sekitar 11 jam dengan bus, tibalah kami di jantung kota Sydney. Jam menunjukkan pukul 6 pagi saat kami tiba di Sydney. 







Cuaca Sydney cukup berkabut pagi itu, Mila sudah berfirasat buruk kalo kota Sydney tidak menghendaki kedatangannya. (Dasar ABG labil...). Tujuan pertama kami adalah ke Circular Quay, yang menjadi tempat berdirinya Sydney Opera House yang terkenal itu. Mila berjalan sambil menarik koper kecilnya menuju ke Sydney Opera House yang nampak misterius berbalut kabut. Tapi kabut sepertinya memang enggan mengabulkan keinginan kami berdua mengabadikan momen di depan Opera House. Selanjutnya: kami menunggu kabutnya menipis. 




Cieeh Mila akhirnya kesampean foto sama bule di Sydney Opera House






foggy Sydney




Untungnya cuaca kembali bersahabat. Setelah sekitar sejam menunggu kabut menipis, saya dan Mila mencoba mengarungi perairan Sydney yang membawa kami dari Circular Quay ke Manly Wharf. Bagi yang sering menyaksikan the Amazing Race, pasti tidak asing dengan Manly Wharf. Manly Wharf adalah lokasi tantangan menyelam bersama hiu dalam show the Amazing Race. Koper masih ditarik-tarik Mila saat kami mengarungi samudera menggunakan kapal feri. Saat tiba di Manly Wharf, kami melihat ada papan petunjuk yang bertuliskan "Manly Scenic Walk 9 km". Eh? Ada tracking jogging di tengah kota? Keren banget yah. 




Manly scenic walk






kolam renang air laut, gratis berenang





Berhubung itu satu satunya atraksi gratisan di wilayah itu, jadilah kami menyusuri Manly Scenic Walk. Pagi yang sedikit berkabut itu rupanya tak menghalangi sejumlah orang untuk berlari pagi. Sepanjang jalan di Manly Scenic Walk kami berpapasan dengan banyak warga setempat yang memanfaatkan jalur jogging ini. Ada yang berlari, berjalan santai atau sekedar duduk di bangku-bangku yang menghadap ke laut. Beberapa diantara mereka nampak melirik penuh arti kepada kami. Saya sudah yakin mereka berpikir bahwa kami adalah turis kesasar plus turis kere. Mana ada orang jogging sambil menarik koper? Mereka mungkin juga berpikir kami adalah turis yang ga mampu bayar hostel, jadinya bawa koper kemana-mana. Tapi, saya dan Mila sih cuek saja. The dog is barking the convoy passes (baca: anjing menggonggong pangkal kaya).




Manly scenic walk view






another view of manly scenic walk





Matahari semakin terik, aktivitas di Manly Scenic Walk semakin ramai. Beberapa pengunjung nampak mulai mengeluarkan peralatan kayaknya. Ada juga yang mulai mengeluarkan papan selancar. Beberapa mulai menanggalkan pakaian olahraga dan berganti menjadi pakaian renang. Tempat ini juga menjadi sarana pamer anjing sepertinya, kami menemui anjing berbagai ras yang ikut joging bersama tuannya. Selain berpapasan dengan pengunjung, saya serasa dimanjakan dengan pemandangan pantai dan karang di sisi kiri saya dan rumah-rumah berarsitek indah di sisi kanan saya. Mila menunjuk sebuah rumah yang dia paling suka dan mencoba mengambil gambarnya, kami baru ngeh bahwa ternyata yang punya rumah sedang nongkrong di balkon rumahnya. Dia cuma bisa cengengesan melihat ada dua orang aneh depan rumahnya sibuk mengambil foto rumahnya. Yah sir, masak cuman cengengesan sih, ajak kami nginap disitu dong, Gratis.   












Rumah impian Mila






Trend baru: jogging sambil bawa koper





Setelah berjalan cukup lama, kami memutuskan kembali ke Manly Wharf, untuk selanjutnya menaiki kapal Feri yang membawa kami kembali ke Circular Quay. Sebuah pagi yang aneh tapi tetap indah: jogging sambil bawa koper,  mendapat tatapan-tatapan seribu jarum dari penduduk setempat karena joggingnya sambil bawa koper, dan kedapatan sedang nunjuk sebuah rumah sebagai rumah impian saat yang punya rumah sedang di balkonnya. Saatnya mengitari sudut kota Sydney yang lain. 




Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments

Search This Blog

Powered by Blogger.