Saya yakin banyak postingan rekan-rekan blogger kali ini yang berkaitan dengan lebaran. Mungkin tema utama lebaran selain bertemu keluarga adalah....... MAKAN. Yeah, satu yang paling dinanti saat lebaran tiba adalah acara makan-makan, apalagi kalau bisa berkumpul bersama keluarga besar. Which moment do you think better than that.
Lebaran saya kali ini jauh dari keluarga, jauh dari menu buras dan daging-dagingan ala family chef, jauh dari teman-teman sekampung yang tiap tahun nggak bosan reunian, jauh dari bakso kampung favorit dan terenak di dunia. Lebaran kali ini saya rayakan di Melbourne. Ada yang bertanya: di Melbourne libur nggak? tanggal nya merah nggak? Jawabannya: IYA, kalau kalendernya diwarnain sendiri. Banyak rekan-rekan Melburnian yang harus bergegas ke kelas setelah acara sholat Ied selesai, untungnya saya ga ada kuliah hari Jumat.
Lokasi sholat ied kali ini: Coburg City Hall
Bagaimana rasanya lebaran jauh dari keluarga? Huh, jangan ditanya rasanya... Ada rasa rindu pastinya, berharap bisa mencium tangan Mama, berpelukan dengan saudara atau berbagi angpao dengan sepupu-sepupu. Tapi jauh dari keluarga saat lebaran tidak perlu menjadi alasan untuk tinggal sendiri di rumah kan? Disini toh, saya banyak teman yang bernasib sama dan merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan.
Di Melbourne, asyik gak lebarannya? Asyik banget menurut saya. Saya bisa bertemu banyak rekan-rekan Indonesia, merasakan indahnya ukhuwah islamiyah meski berasal dari berbagai latar belakang suku dan daerah. Sholat ied nya rame banget, jemaah membludak dan ustadznya berceramah pake bahasa Indonesia (nggak seperti mesjid dekat rumah yang ustadznya pake bahasa Turki, mau pake google translator juga pasti ga nyambung). Semuanya tersenyum dan merasakan atmosfer kekeluargaan meski banyak yang tak saling kenal. Yang bikin makin meriah adalah potluck nya (setiap keluarga membawa makanan masing-masing ke lokasi sholat Ied), makanan yang tersaji beraneka macam. Mulai dari opor, lontong, sambel goreng ati, rendang, dll, serasa berada di Indonesia aja makanannya. Saya kebagian tugas bawa sambal goreng ati (yang akhirnya saya amanatkan kepada teman cewek disini, takut para jemaah ga nafsu makan kalau saya yang masak).
Mari bersalam-salaman
Halal bi halal dan makan-makan, slllrrppp yummy
Sehabis lebaran (dan makan-makan), tiba gilirannya menyapa kerabat di Indonesia.... Untungnya Yahoo Messenger sudah dilengkapi dengan fitur CAM, jadi bisa melihat wajah keluarga disana. (God blesses those who created Yahoo Messenger). Sempat ngiler juga sih pas sepupu-sepupu nunjukin koleksi makanan mereka di Indonesia, saya pun nggak mau kalah saya menunjukkan persediaan mie instan yang ada di lemari hehehehehe.
Oh iya, di Melbourne ada perkumpulan Bugis Makassar yang kami sebut BMG (Bugis Makassar Group). Saya sendiri baru ikut paguyuban ini. Bertemu dengan mereka membuat saya benar-benar merasa punya keluarga disini. Kami sering mengadakan buka puasa bersama (dan liputannya sempat dimuat di harian Fajar lho). Nah di edisi lebaran kali ini, saya menghabiskan waktu pagi hingga sore dengan bertandang ke rumah rekan-rekan BMG yang tentunya menghidangkan makanan-makanan pengguggah selera. Saya malah sempat mencoba gogoso' (makanan sejenis lemang khas Bugis) di rumah salah seorang rekan, benar-benar serasa di kampung deh. Hehehehehehe.
Selamat merayakan Ied... Mohon Maaf Lahir dan Batin
Lebaran kali ini pastinya beda, tapi tak mengurangi esensi Idul Fitri itu sendiri. Selamat Idul Fitri bagi rekan-rekan yang merayakan, dan selamat berlibur bagi yang tak merayakan. Saya mohon maaf kalau ada kesalahan, saatnya menikmati rindang guys......
Beri Komentar Tutup comment