Kopdar Hari Minggu

Setelah tujuh bulan berjibaku dengan deadline tugas dan kuliah-kuliah reguler, saya telah berniat memanjakan diri saya begitu semua "masa-masa sulit" ini berlalu. Dan sederet paket rencana liburan telah disiapkan. Mungkin rekan-rekan semua telah membaca catatan perjalanan 2 minggu saya ke New Zealand (Silahkan klik disini). Berhubung liburnya panjang, selain ke New Zealand, akhirnya memutuskan untuk MUDIK. Yeah baby, saya ingin mudik ke kampung halaman yang belum setahun saya tinggalkan.


Kepulangan saya ke Indonesia sebenarnya intinya ingin menemui orang tua dan saudara-saudara. Namun ada misi khusus lain yang saya ingin tunaikan yakni bertemu dengan beberapa teman blogger. Saya sudah lama merencanakan ingin bertemu bertiga dengan Exort dan Rossa, namun entah kenapa selalu tertunda. Sepertinya momen yang pas untuk bertemu mereka adalah hari ...... MINGGU. Kenapa hari Minggu? Kami memilih hari Minggu karena kami bertiga menyenangi sebuah even di Jakarta yang terjadi setiap hari Minggu, judulnya CAR FREE DAY.



Car restricted area, except Busway (if you consider busway as a car) 




Yang tinggal di Jakarta pasti tahu kan Car Free Day itu apa? Yup Car Free Day diadakan untuk mengurangi polusi di jalan-jalan protokol di Jakarta (Thamrin dan Sudirman) dengan melarang kendaraan seperti mobil dan motor kecuali busway melintasi jalan-jalan protokol ini. Untuk ukuran Jakarta yang polusi nya sudah akut, keberadaan Car Free Day membawa angin segar khususnya bagi para penduduk Jakarta yang lama mendambakan sebuah ruang publik yang bersih dan minim polusi.



Posing and soon swimming yiihaaaaaaa 





Wajah wajah olahragawan/wati sejati (ga keringetan sama sekali)


Hari Minggu itu, saya akhirnya bisa bertemu dengan Rossa dan Exort dalam dunia nyata di tengah ribuan orang yang berlalu-lalang menikmati pagi tanpa polusi itu. Tentu saja, sejumlah pertunjukan di jalan protokol kami nikmati bersama mulai dari kampanye I WANNA GO HOME SAFELY yang menampilkan flash mob dance dan NAIF, mini konser Kerispatih hingga Kampanye anti trafficking. Kamera kami bertiga tak berhenti mengabadikan momen, dan satu tempat yang wajib menjadi lokasi buat berfoto adalah BUNDARAN HI. Pagi itu, hubungan kami bertiga yang kerap terjalin via YM, blog dan facebook terealisasikan secara sempurna dalam wujud kopdar yang menyenangkan. Dan karena merasa kopdar saat itu menyenangkan, kami berniat melanjutkan kopdar di hari Minggu berikutnya dengan beberapa personel tambahan.


Hari Minggu Berikutnya 


Lokasi telah ditentukan untuk kopdar kedua ini. Tentulah saya, Rossa dan Exort emoh untuk mengulangi kopdar di Bundaran HI. Ini semua agar kami tak de javu dengan pengalaman kopdar indah seminggu sebelumnya. Lagian gak seru kan kopdar kedua dengan background lokasi yang sama. Secara otoriter saya berhasil memaksa Rossa dan Exort yang tanpa perlawanan menyetujui lokasi kopdar kedua ini. Lokasinya adalah kota tua Jakarta. Bagi para Jakartamania, tentu tempat ini tak asing di telinga kalian. 


Saya nampaknya menjadi peserta tercepat yang datang pagi itu. Rossa masih berjuang di busway saat saya tiba di Halte Busway Kota. Daripada membuang waktu, saya menyeberang dan memasuki Museum Bank Indonesia. Di museum ini, saya berjumpa Exort. Bersama Exort, saya menikmati Museum Bank Indonesia yang ternyata didesain dengan apik. Museum ini begitu interaktif, serta cukup modern jika dilihat dari perangkat elektronik yang digunakan. Efek cahaya yang digunakan oleh museum ini juga boleh dibilang setara dengan efek cahaya museum-museum di luar negeri. Selain itu, informasi yang disajikan cukup menarik karena dikemas dalam sebuah paket museum yang canggih dan interaktif. Andai semua museum bisa seperti ini, pasti citra museum di Indonesia bisa sedikit terangkat, soalnya museum saat ini umumnya identik dengan Bangunan Tua, Kuno dan Menyeramkan. 





Papan informasi interaktif tentang kekayaan rempah-rempah Indonesia yang menjadi alasan Belanda datang ke Indonesia


Tak berapa lama, Rossa dan seorang blogger lain ikutan nimbrung. Dialah Aldriana a.k.a Dian, sang seniman yang karyanya selalu saya puji. Saya yang baru pertama kali bertemu langsung bisa akrab sama Dian karena dengan cepat Dian mampu beradaptasi dengan guyonan garing nan jayus ala kami bertiga. Kami mengitari museum ini sambil terus mencoba mengabadikan tempat ini melalui kamera yang tak henti difungsikan (baca: narsis lagi kumat). 



Sesi pemotretan BI ala Exort and Rossa 
Kenyang dengan informasi uang serta sejarah Bank Indonesia, perjalanan kami berempat disambung dengan photo shoot di kota tua. Meski siang itu kawasan kota tua panasnya menyengat, namun sepertinya tak menghalangi orang-orang untuk berduyun-duyun kongkow di lokasi bersejarah ini. Lihat saja foto-fotonya, jadul kan? 



Saingan nya Magnum, ES LILIN the phenomenon 





one spot at the old city, so old isn't it?


Kopdar minggu itu tak berakhir di kota tua. Tujuan kami selanjutnya adalah menikmati makanan sehat tanpa daging di sebuah restoran vegetarian bernama Loving Hut di kawasan Semanggi. Karena tulisan saya yang ini, saya berhasil mendapatkan voucher makan gratis di Loving Hut Plaza Semanggi. Lumayan kan buat dishare dengan teman-teman blogger. Kejutan lain hari itu adalah, bergabungnya sahabat karib saya dalam kopdar ini. Namanya Mila Said. Mila adalah mantan teman sekantor dan travel buddy saya (ke Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja dan ke berbagai provinsi di Indonesia . Jadilah di sudut ruangan Loving Hut itu, meja kami jadi rame dengan cekikikan lima blogger dodol yang tak lebay. 



Kopdar yang diliput TIPI, hehehehe 


Ternyata, baik Mila maupun Exort agak sedikit ragu dengan taste yang disajikan restoran ini. Maklum mereka adalah pecinta daging sejati. Namun mereka ternyata cukup suka dengan rasa makanan mirip daging yang mereka pesan. Thanks Lord. 



Mila yang sedang memerangi kolesterol
Acara makan siang itu makin lengkap saat kami ditodong wawancara oleh sebuah stasiun TV swasta yang kebetulan sedang memprofilkan gaya hidup vegetarian. Kami berlima yang notabene bukan vegetarian sebenarnya tak memenuhi syarat untuk di shoot dan diwawancarai. Namun, entah mungkin pesona blogger memang tak terbendung, si wartawati keukeuh mewawancarai Mila dan Rossa serta men-shoot adegan kami menikmati makanan di restoran itu. Sebuah kopdar yang menyenangkan kan? 



Ocha yang sedang mengurangi ketergantungan daging


Saya yakin saat ini Dian, Rossa, Exort dan Mila sedang harap-harap cemas di depan TV kapan tayangan kopdar asyik ini ditayangkan di TV Nasional. See you again guys in the next amazing kopdar.  


Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments

Search This Blog

Powered by Blogger.