Aussie dilanda demam "DRAW"

Dua bulan terakhir saya mengamati ada sebuah fenomena unik di Aussie yang sedang terjadi. Entahlah mungkin saya nya saja yang hobi menghubung-hubungkan kejadian. Temanya unik: yakni Draw a.k.a hasil seri. 


Abbott vs Gillard 


Bukan mentang-mentang kakak saya ngurusin pemilu, trus saya juga tertarik dengan pemilu. Tapi, pemilu di Australia yang baru  saja berlalu memang menarik untuk disimak. Bahkan di kelas pun, terkadang dosen banyak menyinggung kebijakan-kebijakan dua calon PM Australia Tony Abbott vs Julia Gillard. Saya kurang mengikuti dinamika pemilu tapi kadang nyimak juga bagaimana Gillard yang memimpin Partai Buruh serta Abbott yang memimpin koalisi saling bersaing popularitas untuk memenangkan Pemilu. 
Gillard vs Abbott
(Pic is taken from http://resources3.news.com.au/images/2010/07/25/1225896/738359-leaders-debate.jpg)


Nah, yang membuat perseteruan ini makin menarik adalah pada saat penghitungan suara, ternyata baik partainya Gillard maupun Abbott sama sama mendapatkan 72 kursi di parlemen. Pertama kali terjadi dalam sejarah Australia kedua partai beroleh kursi yang sama di parlemen. Seandainya bola sih gampang, masih bisa ada perpanjangan waktu, trus penalti. Tapi, arena politik bukan lapangan bola cuy, lebih njlimet dan penuh dengan intrik. Karena posisi PM tidak dapat diputuskan saat itu juga, khalayak pun harus menunggu dua minggu untuk mengetahui siapa yang menjadi Perdana Menteri. Gillard akhirnya memenangkan perebutan tahta perdana menteri setelah dua wakil dari partai independen memberikan suaranya untuk partai Gillard (skor akhir: Gillard 74 - Abbott 72). Wanita yang masih single dan mengaku Atheis ini kini resmi menjadi PM Australia. Congrats Jeng, hehehehehe.
Hasil seri dalam Pemilu adalah fenomena langka. Dan saya merasa beruntung bisa menyaksikan kejadian unik ini.


Footy: Collingwood versus St Kilda


Ada satu cara jitu untuk membuka percakapan dengan orang Aussie: Coba tanya tentang Football (disini disebut Footy). Rata-rata orang-orang di Aussie sangat menggemari Footy. Footy sudah serasa agama saja, karena kalau sudah menjadi fan salah satu tim, menurut hukum tak tertulis orang yang bersangkutan tidak boleh pindah menjadi fan tim yang lain. Saya dari awal sudah dihasut oleh teman Australia saya untuk menjadi fan Collingwood, dan jadilah saya dibaiat di Horsham untuk menjadi pengikut setia Collingwood.


Meski saya gak sampe ngefans ala bonek sama Collingwood, tapi saya berkesempatan nonton Collingwood live sekali di gelanggang olahraganya. Dan memang nonton live terasa sangat beda, atmosfer nya lebih kena. Nyamannya lagi, kita bisa duduk bersebelahan dengan fans tim lain, saling mencaci tim lawan namun tidak ada acara timpuk-timpukan yang berakhir dengan tawuran massal. Sebuah contoh sikap fans fanatik yang tetap sportif. Kadang ada keluarga yang terbagi, sebagian mendukung tim satu dan yang lainnya dukung tim dua, tapi mereka tetap harmonis. 
Collingwood vs St. Kilda
Final footy berlangsung tanggal 26 September antara dua tim Collingwood vs St. Kilda. Harga tiket masuk stadion nya sekitar 250 dollar (sekitar dua juta rupiah). Saya yang nggak ngefans abis tentunya memilih mencari tempat nonton bareng yang murah meriah namun tak mencret, dan pilihan itu jatuh ke Federation Square yang terletak di jantung kota Melbourne. Suasana sangat rame waktu saya tiba disana, riuh rendah saat masing-masing tim saling menyerang. Saya turut teriak dan loncat-loncat saat tim Collingwood berhasil mencetak skor dan meneriakkan "buuuuuuuuuuu " panjang saat tim St Kilda menyerang,  saya berbaur dengan fans Collingwood lainnya. Semuanya bebas berteriak mendukung tim masing-masing tanpa harus khawatir ditimpuk botol minuman dari fans tim yang lain. Semuanya berjalan aman dan terkendali. Diluar dugaan, skor akhir Collingwood dan St Kilda ternyata berakhir imbang 68-68. Sebuah kejadian yang sangat langka dalam permainan football, apalagi di partai Puncak football seperti ini. 
Suasana nonton gratis di Federation Square


Tak seperti sepak bola, dimana hasil imbang bisa dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan penalti. Hasil seri di final Footy berarti tanding ulang seminggu setelahnya. Banyak fans yang kecewa dengan hasil ini, karena banyak fans fanatik yang harus menabung dulu untuk bisa beli tiket nonton final. Meski akhirnya seminggu kemudian Collingwood akhirnya menang telak 108 - 52 atas St. Kilda namun perhelatan final Footy jilid kedua rasanya tak seramai yang pertama. Banyak yang akhirnya memutuskan untuk menonton di rumah saja, termasuk saya. Congratz to Collingwood. See you again next season. 


Sekian cerita singkat dari Melbourne. Bener kan Aussie lagi dilanda demam SERI??? 
Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments

Search This Blog

Powered by Blogger.